Aksi Perampokan Paling Besar Di Internet - Perampokan bersama metode konvensional seperti datang ke bank secara segera dan menodongkan senjata nampaknya udah ditinggalkan dan tersisa di film film Hollywood saja. Sistem keamanan perusahaan atau bank yang jadi ketat dan canggih membawa dampak bisnis pembobolan bank jadi hal yang mustahil untuk dilaksanakan atau penuh bersama resiko. Tetapi, pertumbuhan internet memberikan celah tersendiri bagi para perampok untuk beraksi di dunia maya.

Apalagi yang lebih aman tak sekedar merampok uang atau sebatas knowledge mutlak seperti password lewat internet? Selain, wajah yang tidak terdeteksi, para perampok dunia maya bisa bersama ringan menghilang tanpa meninggalkan identitas apapun. Sejak mulai tersebar luas sejak th. 1980an, terkandung masalah masalah perampokan internet yang paling menggemparkan sekaligus paling berhasil yang tercatat sampai sampai saat ini. Para hacker tidak hanya mengambil knowledge mutlak saja, tapi terhitung uang yang jumlahnya capai triliunan rupiah.
Berikut adalah 10 Aksi Perampokan Paling Besar Di Internet yang tercatat diThe Richest :
1. Pencurian 1,2 miliar username dan password oleh hacker Rusia
Pertengahan th. ini berjalan kepanikan massal terkait isu pencurian knowledge internet terbesar selama sejarah, yaitu pencurian 1,2 miliar username dan password di dalam skala global. Kasus perampokan internet ini kabarnya didalangi oleh sebuah organisasi kriminal asal Rusia. Tak tidak cukup dari 420.000 website udah berhasil diperah knowledge knowledge mutlak penggunanya. Mulai dari website website kecil sampai website website perusahaan besar berhasil ditembus.
Menurut Info dari lebih dari satu media, ada 500 perusahaan besar yang situsnya berhasil diretas oleh hacker organisasi kriminal tersebut. Untungnya, seluruh knowledge selanjutnya dipakai untuk menyebar pesan atau e mail spam saja. Pemerintah Rusia pun kabarnya terhitung tidak terkait bersama aksi penjarahan internet berskala international tersebut.
2. Perampokan bank Sumitomo Mitsui
Kembali ke th. 2004, terkandung masalah yang tak kalah menggemparkan yang berhubungan bersama masalah pencurian bank via internet. Saat itu korbannya adalah bank asal Jepang bernama Sumitomo Mitsui. Pencurian uang bank Mitsui tidak dilaksanakan di Jepang melainkan lewat bank cabangnya di London, Inggris. Sekelompok hacker dilaporkan berhasil mengambil uang bersama kuantitas besar, sampai USD 420 juta atau Rp 5 triliun! Mereka berhasil menembus proses keamanan bank Mitsui bersama mengfungsikan sebuah spyware bernama keyloggers.
Mereka terhitung berencana untuk membagi uang selanjutnya ke 10 rekening bank yang tidak sama untuk mengamankan hasil rampokannya. Aksi cepat dari pihak terkait berhasil menangkap keliru satu hacker berkebangsaan Israel bernama Yeron Belondi yang diikuti oleh hacker lainnya. Belondi berhasil ditangkap saat berupaya mengirimkan USD 27 juta ke keliru satu bank di Israel.
3. Pencurian Rp 550 miliar dari kartu kredit
Sekali kembali aksi peretasan mempunyai korban lebih dari satu bank yang melayani jasa kartu kredit. Beberapa hacker diketahui mendaftarkan diri lewat lebih dari satu fasilitas kartu kredit sekaligus, sebelum akan kelanjutannya mengeksploitasi kartu kartu tersebut. Kelompok hacker yang tergabung bersama lingkaran mafia international selanjutnya meretas proses bank bank untuk menaikkan kuantitas uang di kartu kredit prabayar yang mereka dapatkan sebelumnya.
Yang lebih mencengangkan, mereka mengutus lebih dari satu penjahat lain untuk menarik uang dari mesin ATM di berbagai belahan dunia mengfungsikan kartu kredit tadi sehingga tidak ringan dilacak. Sekitar delapan orang berhasil ditangkap di New York saat coba beroleh USD 2,7 juta dari dua ATM berbeda. Bahkan, sehabis jalankan interograsi terhadap delapan orang tersebut, total dana yang berhasil dicuri capai USD 45 juta atau Rp 550 miliar lebih.
4. Pembobolan bank Swedia bersama virus Trojan
Sebuah bank di Swedia bernama Nordea terhadap th. 2007 jadi korban kekejaman awal virus Trojan baru yang didesain untuk mengambil cermat rekening dan password korbannya. Pihak bank menyatakan bila terkandung lebih dari 250 nasabah yang terkena efek pencurian online tersebut. Pelaku pencurian yang kabarnya didalangi oleh group mafia Rusia selanjutnya kabarnya berhasil mengambil uang nasabah capai Rp 12 miliar lebih.
Virus Trojan berfungsi mencatat kesibukan perbankan yang dilaksanakan oleh nasabah yang mengfungsikan komputer. Metodenya lumayan sederhana, virus itu bisa beroleh rekaman angka atau huruf yang diketik di keyboard oleh pengguna saat memakai website Nordea. Sebagai pengalih perhatian, para hacker bakal menampilkan pemberitahuan terhadap nasabah bila website Nordea sedang down saat knowledge berwujud username dan password udah dimasukkan.
5. Perampokan tunggal bank oleh hacker Soldier
Memakai nama samaran Soldier, seorang hacker berhasil membobol tiga bank sekaligus, sendirian! Ketiga bank selanjutnya adalah Chase, Wells Fargo, dan Bank of America. Dari ketiga bank tersebut, Soldier berhasil membobol rekening 3.500 nasabah. Perharinya, Soldier bisa beroleh tidak cukup lebih Rp 200 juta. Selama enam bulan beroperasi, Solider berhasil mengambil dana nyaris Rp 40 miliar.
Soldier mengfungsikan sebuah virus toolkit bernama SpyEye untuk membobol website ketiga bank tersebut. Yang tak kalah cerdik, hacker selanjutnya mengirimkan uang selanjutnya ke dua nasabah terutama dahulu sebelum akan ke dirinya. Sehingga masalah ini lumayan susah untuk dideteksi dan muncul seperti perputaran uang bank yang sah.
6. Pencurian Bitcoin Rp 15 miliar
Sebagai mata uang baru, Bitcoin jadi sasaran empuk bagi para hacker. Mata uang digital yang jamak digunakan untuk transaksi online selanjutnya sesungguhnya tidak membutuhkan akses perizinan ke bank bank utama negara negara di dunia.Sayangnya lebih dari satu saat lalu, keliru satu server penyedia dan penyimpan Bitcoin, inputs.io udah diretas oleh hacker.
Hacker selanjutnya mengfungsikan e mail berisi virus yang bisa membawa dampak kekeliruan proses terhadap server utama. Akibatnya, Bitcoin senilai 4100 BTC atau setara bersama Rp 15 miliar berhasil dicuri. Mengingat Bitcoin sesungguhnya benar-benar susah untuk dilacak, peluang menemukan pencuri pencuri Bitcoin jadi benar-benar sulit. Oleh karena itu, banyak pihak yang menyatakan Bitcoin adalah mata uang yang benar-benar rentan terhadap pencurian.
7. Pencurian knowledge masif masyarakat Arizona, Amerika
Para hacker jahat atau pelaku kejahatan dunia maya tidak hanya menyasar nasabah bank atau bank saja, tapi masyarakat biasa pun bisa jadi sasaran empuk, terutama lebih dari satu mempunyai pertahanan yang lemah terhadap serangan seperti itu. Arizona, keliru satu negara anggota di Amerika, jadi saksi saat hacker yang tidak diketahui identitasnya berhasil mengambil knowledge knowledge penduduknya.
Ya, dari setiap 100.000 warga Arizona, 149 di antaranya dilaporkan dicuri identitasnya. Dengan beroleh knowledge warga yang berisi e mail dan lain-lain, hacker bisa menyamar jadi pelaku pajak dan membajak pengembalian pajak yang selayaknya jadi punya warga Arizona. Meskipun keuntungan yang dihasilkan tidak segera berharga jutaan dolar, tapi aksi selanjutnya selalu bisa memberikan keuntungan bagi hacker hacker selanjutnya sampai puluhan juta rupiah di dalam sekali beraksi.
8. Perampokan internet Rp 2,5 tiliun oleh hacker hacker belia
Tidak ada yang menyangka bila remaja bisa menyulitkan sebuah badan intelijen seperti FBI. Beberapa th. yang lalu, FBI melaporkan bila terkandung sekelompok jaringan hacker internasional yang udah berhasil mengambil uang via dunia maya sampai USD 205 juta atau nyaris capai Rp 2,5 triliun!.
Berdasarkan investigasi lebih lanjut, anggota anggota jaringan hacker selanjutnya ternyata masih berusia belia, bersama anggota paling tua hanya berumur 22 tahun.Sementara lainnya sebatas remaja berusia belasan tahun. Total anggota group hacker yang berhasil ditangkap capai 28 orang. Sementara itu, keliru satu anggota termuda yang dikenal degan nama Mir Islam dengan sebutan lain JoshTheGod ternyata terhitung dikenal sebagai anggota jaringan hacker UGNazi.
9. Peretasan perusahanan TJX oleh hacker legendaris
Salah satu masalah peretasan paling terkenal yang menyeret nama hacker legendaris, Albert Gonzales, adalah masalah hacking database jaringan perusahaan TJX. TJX adalah perusahaan perdagangan yang membawahi perusahan retailer seperti TJ Maxx, Marshall's, dan HomeGoods.
Akibat aksi peretasan Gonzales dan 11 orang temannya, lebih kurang 94 juta knowledge kartu kredit dari pelanggan TJX diekspos secara global. Kasus yang mencuat di th. 2006 ini membawa dampak Gonzales mesti mendekam di penjara selama 40 tahun. Salah satu alasan mudahnya peretasan website TJX tidak lain akibat absennya firewall yang sejatinya bertugas untuk mengamankan website tersebut.
10. Pencurian 134 juta knowledge pelanggan Heartland Payment Systems
Tidak hanya dikenal bertanggung jawab terhadap masalah peretasan website perusahaan TJX. Albert Gonzales terhitung dinyatakan berada dibalik masalah peretasan database punya perusahaan penyedia fasilitas transaksi kartu kredit Heartland Payment Systems. Lingkup transaksi yang luas di jaringan perusahaan selanjutnya membawa dampak Gonzales dkk tidak sangsi untuk mendapat knowledge dari server Heartland Payment Systems.
Jumlah akhir knowledge kartu kredit yang didapat pun lumayan fantastis, sampai 134 juta kartu kredit. Jika dari setiap kartu tersebut, Gonzales hanya menarik 1 dolar saja, keuntungan yang didapat udah capai USD 134 juta atau lebih kurang Rp 1,6 triliun. Dalam masalah ini, Gonzales selalu mengfungsikan virus SpyWare untuk beroleh jutaan knowledge pengguna tersebut. Selengkapnya Klik Disini.
0 Response to "Aksi Perampokan Paling Besar Di Internet - Computerized"
Post a Comment